Menulis Itu Gampang (5)


(Jika kita memang menganggapnya gampang, sekaligus menghasilkan uang dan membuat hati senang. Cara kerjanya sesuka hatidan kita bisa menentukan masa pensiun sendiri !)

Setelah menulis sekitar 30 judul buku, saya mulai mencari alternatif gaya penulisan lain.  Dalam terminologi kerja, saya ingin tidak hanya sekedar kerja keras, tetapi juga kerja cerdas.  Bukan hanya mengandalkan otot, tapi juga otak.  Dan salah satu cara saya mendapatkan alternatif jenis tulisan adalah dengan menghitung jumlah huruf dari naskah-naskah saya.  Ini memang pekerjaan orang iseng.  Naskah buku pertama saya, Aneka Kreasi dari Styrofoam, saya hitung jumlah hurufnya.  Dengan program word count  dari Microsoft Word saya  bisa segera tahu jumlah hurufnya.  Angka persisnya adalah 98.761 huruf.  Saya bulatkan saja menjadi 100.000 huruf.  Royaltinya, seperti sudah saya sebutkan di atas, adalah Rp. 1,6 juta.  Artinya, satu ketukan pada keyboard komputer saya, harganya Rp. 16,-  Sungguh sedikit.

Dalam beberapa perjalanan ke luar negeri (saya mengunjungi pameran buku terbesar di dunia yang diadakan di Frakfurt, Jerman setiap dua tahun sekali, Pameran buku Internasional di bangkok, Thailand dan juga beberapa toko buku seperti Kinokuniya dan Borders di Singapura), saya selalu menyempatkan diri untuk belajar.  Tentang trend buku dan juga berbagai hal yang berkaitan dengan dunia penulisan.  Dan akhirnya saya menemukan kunci kerja cerdas dalam menulis.  Saya menulis cerita anak dalam bentuk cerita bergambar.  Saya bukan jago gambar.  Dan ketika saya memutuskan untuk membuat cerita bergambar, saya harus menggandeng kawan-kawan saya yang punya keahlian itu.  Dan saya mendapatkan keuntungan yang luar biasa besar, dibanding ketika saya menulis buku keterampilan atau buku peternakan.  Berikut ini hitungannya.

Royalti buku cerita bergambar saya (serial Dong Bin), untuk satu judul adalah Rp. 4,5 juta.  Dan ketika saya hitung jumlah hurufnya, ternyata tidak lebih dari 1.000 huruf.  Artinya,  sekali ketukan pada keyboard komputer saya, harganya Rp. 4.500,-

Bulan Juni 2007, merupakan tonggak baru dalam perjalanan saya sebagai penulis.  9 judul buku saya, yang sudah diterbitkan di Indonesia oleh AgroMedia Pustaka, dilirik oleh penerbit dari Malaysia.  2 judul yang diterbitkan oleh Puspa Swara, juga akan diterbitkan di negeri jiran itu.  Alhasil, saya sudah menanda-tangani kontrak penerbitan buku-buku tersebut untuk diterbitkan dalam bahasa Melayu di Malaysia.  Nilai kontraknya lumayan.  Setidaknya bisa untuk tambah-tambah beli Jaguar.  Dan saya pun semakin yakin dengan jalan yang sedang saya tempuh. We are on the right track, man.

Comments