Menulis Itu Gampang (3)


(Jika kita memang menganggapnya gampang, sekaligus menghasilkan uang dan membuat hati senang. Cara kerjanya sesuka hatidan kita bisa menentukan masa pensiun sendiri !)

Menulis, merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.  Seperti ketika kita berbicara atau berpidato.  Ada yang bicara, dan ada yang mendengar.  Dalam tulisan, ada yang menulis dan ada yang membaca.  Ketika seseorang menulis di buku hariannya, ia sedang berkomunikasi dengan dirinya sendiri.  Ia seperti bicara sendiri.  Gila ?  Terserah anda.

Ketika kita menulis sebuah naskah (fiksi atau non fiksi), sebenarnya kita pun sedang berkomunikasi dengan orang lain.  Bisa jadi orang yang sudah kita kenal.  Tapi lebih banyak lagi orang-orang yang tidak kita kenal.  Bahkan, komunikasi lewat tulisan memungkinkan kita berkomunikasi dengan banyak orang tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.  Tanpa harus bertemu seperti pertemuan di zaman batu.  Walaupun, komunikasi itu hanya satu arah.

Saya suka fotografi.  Dan kawan-kawan saya di komunitas fotografi menyebut saya orang yang tidak fokus.  Apa saja bisa saya kerjakan.  Dari beternak cacing sampai menyambung kabel telepon.  Dari memotong kambing sampai memanjat pohon kelapa.  Semua bisa saya lakukan sama baiknya.  Demikian  juga ketika saya menulis.  Saya menulis buku-buku keterampilan, dan juga buku-buku peternakan.  Selain itu, saya juga menulis ulang cerita sahabat Rasulullah dan berbagai serial cerita bergambar.  Ada pendapat guru menulis saya yang sampai sekarang masih saya pegang erat.  “Tidak ada penulis yang buruk.  Yang ada hanya lah penulis yang tidak tahu siapa pembacanya.”

Naskah-naskah itu saya tawarkan kepada berbagai penerbit.  Ada yang langsung diterima.  Tapi tidak sedikit yang ditolak.  Untuk yang disebut terakhir ini, saya kirim lagi ke penerbit lain.  Sampai diterbitkan.  Tidak ada kata menyerah.  Sampai sekarang, tercatat sudah sekitar 92 judul buku sudah saya tulis dan diterbitkan oleh sekitar 8 penerbit, termasuk AgroMedia Pustaka. Kawan Pustaka, Khairul Bayan Press, Elex Media Komputindo dan BritZ Publisher.  Penerbit yang disebut terakhir, adalah penerbit yang salah satu pemegang sahamnya adalah saya sendiri.

Kadang-kadang ada rasa bosan juga berhadapan dengan penerbit.  Naskah yang kita anggap bagus ditolaknya karena ketidak-sesuaian dengan misi penerbit itu.  Dan akhirnya, setelah punya sedikit modal, saya memutuskan untuk menerbitkan karya saya sendiri.  Jadilah BritZPublisher.

Comments